1. Latar Belakang
Menurut pemikiran Ki Hajar Dewantara, tujuan pendidikan adalah menuntun segala kodrat yang ada pada anak-anak, agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagaiaan setinggi-tingginya sebagai manusia maupun sebagai anggota masyarakat. Agar dapat menuntun kodrat anak, maka seorang guru penggerak harus memiliki nilai-nilai dan menjalankan perannya sebagai guru penggerak.
Guru Penggerak dalam menjalankan tugasnya, setelah memahami Filosofi KHD, kemudian mengetahui nilai -nilai dan peran guru penggerak, maka selanjutnya seorang guru penggerak harus memiliki sebuah visi guru penggerak, dengan cara pemetaan kekuatan pencapaian visi, dengan cara melakukan pendekatan Inkuiri Apresiatif dengan model BAGJA. Inkuiri Apresiatif, dikenal dengan pendekatan manajemen perubahan yang kolaboratif dan berbasis kekuatan. Pendekatan Inkuiri Apresiatif ini dimulai mengidentifikasi hal baik apa yang ada di sekolah, bagaimana hal tersebut dapat dipertahankan dan memunculkan strategi untuk mewujudkan perubahan ke arah lebih baik lagi. Hal-hal ini dilakukan dengan menerapkan BAGJA yang terdiri dari buat pertanyaan, ambil pelajaran, gali impian, jabarkan rencana, dan atur eksekusi.
Selanjutnya, seorang guru penggerak harus menjadi inisiator dalam mewujudkan budaya positif disekolah yang berpihak pada murid. Budaya positif adalah kebiasaan yang harus dilakukan secara terus menerus agar menjadi karakter. Guru harus menyiapkan murid dimasa depan agar menjadi manusia berdaya tidak hanya untuk pribadi tapi juga berdampak pada masyarakat. Karakter yang diharapkan adalah yang mengacu pada profil pelajar Pancasila
2. Tujuan
Adapun tujuan dari tindakan aksi nyata ini adalah sebagai berikut :
1. Menumbuhkan karakter murid melalui budaya positif
2. Agar tumbuhnya sikap tanggungjawab pada diri murid terhadap kesepakatan kelas yang sudah dibangun
3. Berperilaku sopan dan saling menyayangi terhadap warga sekolah
4. Menumbuhkan rasa kepercayaan terhadap diri sendiri dan saling menghargai orang lain
3. Indikator
Adapun indikator keberhasilan dari aksi nyata yang dilaksanakan ini adalah sebagai berikut :
1.Dengan pembiasaan terhadap budaya positif diharapkan siswa dalam kelas tersebut sebanyak 90% telah mengikuti kesepakatan kelas
2. Terciptanya suasana belajar yang menyenangkan ditandai dengan aktifnya siswa dalam bertanya dan mengemukakan pendapat
3. Meratanya pembelajaran didalam kelas
4. Rencana Tindakan yang akan dilakukan
Adapun rencana yang akan saya lakukan untuk mewujudkan budaya positif yaitu
1. Menyampaikan program yang ingin dilaksanakan kepada siswa dan wali kelas
2. Menyiapkan alat dan bahan dan juga instrumen instrumen penting liannnya yang dapapt mewujudkan budaya positif
5. Meminta murid menuliskan keadaan kelas apa yang mereka inginkan , kemudian menuliskan kesepakatan apa saja yang harus dilakukan agar terwujudnya kelas yang diinginkan
6. Menyampaikan kesepakatan kelas yang telah disepakati
7. Kesepakatan kelas di tulis kembali dan dipajang didepan kelas dalam bentuk poster
5. Dukungan yang dibutuhkan
Untuk melancarkan pelaksanaan rancangan tindakan aksi nyata yang telah disusun, tentunya memerlukan dukungan dari berbagai pihak. Adapun dukungan yang diperlukan yaitu dukungan dari :
1. Sekolah, sebagai tempat mengembangkan berbagai potensi yang dimiliki murid dengan program yang terstruktur dan sistematis
2. Murid, keterlibatan murid sangat penting dalam keikutsertaannya membuat kesepakatan kelas untuk mewujudkan budaya positif
3. Wali kelas untuk selalu mengingatkan kesepakatan kelas yang telah disepakati
6. Rencana perbaikan untuk pelaksanaan di masa mendatang
1. Pembuatan kesepakatan kelas harus di laksanakan di setiap kelas
2. Kesepakatan kelas yang telah dibuat selain ditempel di kelas, perlu juga dicetak dan dilampirkan dalam buku Raport, dengan tujuan meningkatkan komunikasi orangtua dengan pihak sekolah
3. Lingkungan dan elemen sekolah bersinergi bersama-sama konsisten dalam melaksanakan budaya positif.
Vidio Aksi Nyata membuat kesepakatan kelas dan Berbagi tentang Budaya Positif
https://youtu.be/WK0fur-hTfg